Minggu

Mencoba Hyundai Grand i10 di Indonesia














Langkah PT. Hyundai Mobil Indonesia untuk mengaspalkan Grand i10 memang langkah yang kontroversial. Alih-alih meneruskan kejayaan i10, hatchback mungil ini justru menjadi playmaker Hyundai di kelas Small Hatchback untuk tahun 2014 ini.

Yup, i10 yang dulunya bermesin 1.100 cc dan i20 1.400 cc pamornya akan diteruskan oleh Grand i10 bermesin 1.248 cc atau jamak disebut 1.25L. Agak janggal memang melihat positioning kelas mesinnya, namun inilah salah satu strategi Hyundai untuk membuat Grand i10 beda dari yang lain. Mari kita tilik lebih dalam !

Grand i10 turut mengadopsi filosofi desain yang Hyundai tawarkan saat ini lewat seluruh lini mereka yakni ‘fluidic sculpture.' Seluruh komponen eksterior pada mobil mungil ini merepresentasikan ukiran yang mengalir di sekujur tubuhnya. Bentuknya pun tampak lebih proporsional dibanding i10 sebelumnya.

Yang unik, sebagai mobil mungil yang sederhana, Grand i10 sudah menggunakan Daytime Running Light (DRL). Meski sangat kecil dan berada di sisi bumper yang sangat bawah, namun ini patut diapresiasi.

Beralih ke interior, ternyata strategi sang playmaker adalah menampilkan kesederhanaan lewat kabinnya. Dasbor memang tampak minimalis, tapi disini tersemat head unit (HU) yang sangat mumpuni. Touchscreen, multimedia player (DVD, USB, MP3, CD, TV, Bluetooth, iPod) GPS, hingga koneksi internet bisa diakses lewat HU ini. yang sedikit mengganggu adalah hadirnya jam digital di panel tengah dasbor ini. Letaknya yang aneh membuat jam sulit dibaca.

Meski dibalut warna two tone (hitam dan beige), namun kesan sederhana tetap terpapar di sekujur kabin Grand i10. Ba­lutan material kombinasi antara vinyl dan kain dengan desain unik ternyata sukses membuat jok Grand i10 menjadi sangat lembut dan nyaman dan tentunya lebih mudah dibersihkan dibanding material kain semata.

Ketika dikendarai, ternyata mobil mungil ini asik untuk diajak bermanuver. Struktur bodinya sepertinya sangat proporsional dalam membagi bobot ke semua titik. Melihat kapasitas mesinnya memang agak janggal, yakni 1.248 cc. Namun dibalik mesin ini tersemat teknologi Dual CVVT (Dual-Continuous Variable Valve Timing) yang membuat aliran tenaga 87 dk-nya terasa padat di berbagai putaran.

Mesin ini sama persis de­ngan yang digunakan saudaranya, New KIA Picanto. Meski kedua­nya memiliki varian de­ngan transmisi otomatis 4 per­cepatan, namun Grand i10 hadir sedikit lebih canggih de­ngan fitur shiftronic.